SUMENEP, Indeks Jatim – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP PGRI) Kabupaten Sumenep menggelar aksi demonstrasi di halaman gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Jum’at, 9/5/2025.
Aksi kali ini di nahkodai oleh Nurul Hidayat sekaligus sebagai ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP PGRI Sumenep.
Sang orator saling bergantian menyuarakan penolakan dengan tegas terkait RUU Polri tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Hidayat, Revisi UU Polri seharusnya diarahkan untuk memperkuat profesionalisme, akuntabilitas, dan transparansi kepolisian, bukan justru memperluas kekuasaan tanpa pengawasan.
Meski diwarnai dengan saling dorong dengan aparat kepolisian, para massa aksi akhirnya tertib kembali setelah ditemui oleh anggota Komisi I DPRD Sumenep Hairul Anwar, M.T. Karena Ketua DPRD sedang berada di kepulauan.
Namun, suasana kembali hangat karena mahasiswa menginginkan ketua DPRD langsung yang menemuinya
“Kami ingin, ketua DPRD langsung yang menemui Kami, bukan anggota komisi” pinta salah satu massa aksi.
Namun, Hairul sapaan akrabnya, berjanji akan meneruskan komitmen teman-teman mahasiswa ke DPR RI.
“Ayo Kita diskusi dengan tertib, Kami akan berusaha membawa suara teman mahasiswa disini ke Badan Aspirasi DPR RI” ajak anggota DPRD Sumenep Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN).
Bahkan dirinya siap membuka ruang diskusi di DPRD Kabupaten untuk membuka kajian ilmiah dengan para mahasiswa.
Hidayat menjelaskan, bahwa RUU Polri telah masuk prolegnas jangka menengah 2025-2030. Sementara RUU ini diperlukan partisipasi dari masyarakat luas serta harus dilakukan evaluasi secara menyeluruh.
“Tolong nanti sampaikan, draft yang Kita baca itu tidak sesuai dengan landasan filosofis, sosiologis dan yuridis” Tegas Ketua BEM itu.
Massa aksi akhirnya membubarkan diri setelah adanya penandatanganan serta pembacaan pernyataan sikap dari Mahasiswa kepada DPRD Kabupaten Sumenep.
Penulis : A Warits
Editor : Malik
