Kader PDI Perjuangan Jember Suarakan Penggunaan Pupuk Organik Bagi Petani Kopi

Selasa, 10 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suharto anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jember mengajak petani kopi gunakan pupuk organik (foto: for indeks jatim)

Suharto anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jember mengajak petani kopi gunakan pupuk organik (foto: for indeks jatim)

Indeks Jatim – JEMBER – Pengurangan penggunaan pupuk kimia dalam pertanian terus digaungkan. Termasuk dalam pertanian kopi yang juga diajak menggunakan pupuk organik.

Penggunaan pupuk organik pada pertanian kopi kali kembali disuarakan oleh Suharto salah seorang anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Jember.

Kepada petani kopi, khususnya di Desa Badean, Kecamatan Bangsalsari, Suharto berharap agat menggunakan pupuk organik. Selain kualitas, seruan itu untuk mengurangi ketergantungan kepada pupuk kimia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Seruan Suharto itu disampaikan saat Sosialisasi Raperda Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, yang diselenggarakan di Wisata Puncak Badean, Senin 9 Desember 2024, kemarin.

Baca Juga :  Diskominfo Sumenep Inisiasi 18 Lomba Antar OPD Sambut HUT ke-80 RI

“Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dapat mengganggu unsur hara tanah. Karenanya, ke depan dapat kita kembangkan pola pertanian organik, yang lebih ramah lingkungan,” kata Suharto.

Kader partai moncong putih menegaskan pengembangan pertanian organik, selain dapat mengurangi ketergantungan petani kepada pupuk kimia, juga dapat memperbaiki unsur hara tanah.

Oleh sebab itu, pendampingan pemberdayaan petani berpola organik diperlukan mendatangkan para ahli yang dapat memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik.

“Termasuk juga pembuatan pestisida organik, dengan mendatangkan para ahlinya untuk dapat mendampingi petani,” ujarnya.

Baca Juga :  40 Grup Musik Tong Tong Bakal Beraksi di Sumenep

Merespon seruan Suharto tersebut, Muhlis warga Desa Badean menyampaikan sudah selayaknya petani kopi di wilayahnya tidak tergantung dengan pupuk kimia.

Karena menurutnya, jika ketergantungan itu masih tinggi, keinginan petani kopi di Desa Badean naik kelas bisa terhambat. Pasalnya produksi terhambat hanya karena pupuk yang susah didapatkan.

“Karena memang kami berbudidaya kopi di lahan milik Perum Perhutani, sehingga belum tercover dalam pemenuhan kebutuhan pupuknya,” jelas dia.(ZI)

Editor : Ghauzan

Sumber Berita : PDI Perjuangan Jatim

Berita Terkait

Tawadhu’ Santri, Jalan Sunyi Menuju Keberkahan Ilmu
Bupati Achmad Fauzi Dorong Aparatur Terus Berinovasi Lewat Bupati Award 2025
Hj. Kasipah Dorong Raperda Fasilitasi Pesantren untuk Perkuat Peran Santri
M. Ramzi Anggota DPRD Dumenep Kecam Trans7: “Siaran yang Telah Melukai Marwah Pesantren”
Transformasi Layanan RSUD dr. H. Moh. Anwar: Hadirkan Spesialis Urologi di Sumenep
Diskominfo Sumenep Gelar Workshop dan Kompetisi Film Pendek 2025, Angkat Cerita dari Akar Tradisi
RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep Raih AKM 90,20%: Bukti Nyata Pelayanan Kian Humanis dan Berkualitas
RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep Kini Tersedia Layanan Bedah Subspesialis Pencernaan

Berita Terkait

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 13:32 WIB

Tawadhu’ Santri, Jalan Sunyi Menuju Keberkahan Ilmu

Kamis, 16 Oktober 2025 - 15:57 WIB

Bupati Achmad Fauzi Dorong Aparatur Terus Berinovasi Lewat Bupati Award 2025

Rabu, 15 Oktober 2025 - 10:30 WIB

M. Ramzi Anggota DPRD Dumenep Kecam Trans7: “Siaran yang Telah Melukai Marwah Pesantren”

Senin, 13 Oktober 2025 - 14:29 WIB

Transformasi Layanan RSUD dr. H. Moh. Anwar: Hadirkan Spesialis Urologi di Sumenep

Minggu, 12 Oktober 2025 - 16:30 WIB

Diskominfo Sumenep Gelar Workshop dan Kompetisi Film Pendek 2025, Angkat Cerita dari Akar Tradisi

Berita Terbaru

Abd. Basith, S.Sy.,MH

Artikel

Tawadhu’ Santri, Jalan Sunyi Menuju Keberkahan Ilmu

Sabtu, 18 Okt 2025 - 13:32 WIB