SUMENEP, Indeks Jatim – Dalam lanskap politik Indonesia yang telah memasuki babak baru pasca pemilu, suara dari internal PDI Perjuangan menyuarakan sikap politik yang menarik perhatian. Bukan soal kursi atau jabatan, melainkan tentang bagaimana partai ini memilih untuk memosisikan diri, bukan oposisi, bukan juga sekedar pendukung, tapi sebagai mitra kritis yang bertanggung jawab.
Hal ini disampaikan oleh MH. Said Abdullah, Ketua Badan Anggaran DPR RI sekaligus salah satu tokoh senior PDI Perjuangan. Dalam pernyataan terbarunya, ia menegaskan bahwa partainya tidak akan bersikap diam terhadap arah kebijakan pemerintah. Sebaliknya, PDI Perjuangan siap berperan aktif dalam mendukung setiap program yang berpihak kepada rakyat, sekaligus memberi masukan bila ada hal yang dinilai belum tepat sasaran.
“Ibu Ketua Umum menyampaikan bahwa tantangan yang dihadapi bangsa saat ini sangat berat. Kondisi global penuh ketidakpastian, dan dalam situasi seperti ini, penting bagi kita untuk saling menguatkan. Kami siap menjadi sparring partner, mitra yang kritis namun konstruktif,” ungkap Said dalam sesi wawancara dengan media, Sabtu (2/8/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bagi PDI Perjuangan, menjalankan peran sebagai pengimbang bukanlah soal menentang, tapi soal tanggung jawab. Ketika kebijakan pemerintah membawa kebaikan, partai siap memberikan dukungan penuh. Namun jika ada hal yang belum sesuai dengan aspirasi rakyat, PDI Perjuangan akan hadir untuk mengingatkan dan menawarkan jalan keluar.
“Kami tidak akan membiarkan pemerintah berjalan sendiri. Di mana pun kami berada, kami akan tetap hadir untuk rakyat. Kalau programnya benar, kami ada di depan. Kalau kurang tepat, kami bantu luruskan,” ujarnya.
Sikap ini memperlihatkan pendekatan yang matang dan dewasa dalam berpolitik. Bukan sekadar bermain di dua kutub antara pro atau kontra, tetapi lebih kepada memastikan bahwa arah pembangunan tetap selaras dengan cita-cita bersama. Di tengah transisi kepemimpinan nasional, pendekatan seperti ini menjadi penting dalam menjaga stabilitas dan kualitas demokrasi.
Dalam sejarahnya, PDI Perjuangan selalu menempatkan rakyat sebagai pusat perjuangan. Tak heran jika dalam setiap langkah politiknya, partai ini cenderung mengambil sikap berdasarkan prinsip dan arah ideologis, bukan semata strategi politik jangka pendek. Termasuk dalam momen sekarang, ketika banyak partai berebut posisi dalam konfigurasi kekuasaan yang baru terbentuk.
Namun bagi PDI Perjuangan, kehadiran dalam proses politik tidak harus selalu dimaknai secara struktural. Komitmen terhadap rakyat bisa diwujudkan dari berbagai posisi. Yang utama adalah memastikan suara rakyat tetap terwakili dan kebijakan negara berjalan di jalur yang benar.
Buya Said Abdullah menyampaikan bahwa komunikasi politik tetap berjalan dinamis, dan partainya terus mengikuti perkembangan nasional dengan seksama.
“Kami fokus pada substansi, bukan posisi. Yang terpenting adalah bagaimana kami bisa terus memberi kontribusi nyata kepada bangsa ini,” tutupnya.
Di tengah gejolak dan dinamika pascapemilu, suara-suara seperti ini menjadi penyejuk. Ia menunjukkan bahwa dalam politik, ada ruang untuk menjadi dewasa untuk tidak larut dalam euforia kekuasaan, tetapi tetap mengedepankan tanggung jawab kepada rakyat.
Dan dalam dinamika itulah, peran sebagai mitra kritis menjadi sangat berarti.
Penulis : A. Warits
Editor : Ghauzan