SUMENEP, Indeks Jatim – Bulan Oktober mendatang akan menjadi momen bersejarah bagi Ir. Edy Rasyadi, M.Si, ia secara resmi akan mengakhiri pengabdiannya sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumenep.
Bagi Edy, purna tugas bukanlah akhir, melainkan awal dari babak baru dalam kehidupan. Ia menyambut masa pensiun itu dengan tenang, tanpa hiruk-pikuk, dan memilih untuk kembali kepada kehidupan yang lebih sederhana bersama keluarga di tanah kelahirannya.
“Insya’ Allah, saya ingin menikmati masa pensiun ini untuk lebih dekat dengan keluarga, anak, dan cucu. Mungkin selama ini waktu saya lebih banyak untuk tugas kedinasan,” tuturnya dalam perbincangan santai, Rabu (4/6/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah puluhan tahun mengabdi di pemerintahan, Edy tampaknya tak ingin duduk diam. Meski tak lagi berada di balik meja tugas, ia tetap bersemangat mengisi hari-harinya dengan hal yang bermanfaat, salah satunya adalah rencana mengembangkan usaha kecil di bidang pertanian, terutama komoditas yang sudah sangat akrab bagi warga Madura, tembakau.
“Alhamdulillah, nanti kalau sudah pensiun, ada usaha kecil-kecilan. Rencana saya di pertanian tembakau. Itu sudah jadi minat saya sejak lama,” katanya sambil tersenyum.
Ketika ditanya soal kemungkinan terjun ke dunia politik, sebuah langkah yang kerap diambil sejumlah pejabat setelah pensiun, Edy menjawab dengan penuh kehati-hatian. Ia tidak secara gamblang menutup pintu, namun menegaskan bahwa saat ini ia lebih ingin fokus pada keluarga dan kegiatan yang membumi.
“Ndak,” jawabnya singkat.
Lebih lanjut, Edy mengaku tak terlalu ambil pusing dengan berbagai spekulasi publik tentang langkah politiknya. Ia memahami bahwa seseorang sering mengaitkan nama pejabat daerah dengan isu politik jelang masa pensiun.
“Ya, saya tahu banyak terkait rumor semacam itu. Tapi bagi saya, biarkan saja. Namanya juga rumor. Yang terpenting saya tetap fokus pada apa yang saya yakini,” ucapnya kalem.
Di akhir perbincangan, Edy menyampaikan satu kalimat yang menggambarkan arah hidupnya ke depan melalui sebuah ungkapan sederhana, namun penuh makna.
“Kembali ke khittah,” ujarnya.
Sebuah pernyataan reflektif, bahwa setelah puluhan tahun menjabat dan melayani masyarakat, kini saatnya kembali ke asal mula, menjadi warga biasa yang hidup dalam kesederhanaan dan kebermanfaatan.
Penulis : A. Warits
Editor : Ghauzan