Merusak Lingkungan, Aktivis Desak ESDM RI Cabut Izin Tambang di Raja Ampat

Kamis, 5 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Founder Alajer Nusantara, Moh. Mahshun Al Fuadi (foto: Ist)

Founder Alajer Nusantara, Moh. Mahshun Al Fuadi (foto: Ist)

Jakarta, Indeksjatim – Founder Alajer Nusantara, Moh. Mahshun Al Fuadi, mengecam keras maraknya penambangan nikel di kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Fuad, sapaan akrabnya, menilai aktivitas penambangan oleh PT Gag Nikel, anak perusahaan dari PT Antam Tbk, merupakan bentuk pengkhianatan terhadap amanat konstitusi dan hukum lingkungan Indonesia.

“Raja Ampat bukan tanah kosong, melainkan kawasan yang memiliki keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia. Ketika wilayah ini dikorbankan atas nama tambang dan transisi energi, maka itu bukan pembangunan, tapi kolonialisme gaya baru,” tegas Fuad, sapaan akrabnya, Kamis (5/6/2025).

Menurut aktivis asal Sumenep ini, operasi tambang di Pulau Gag, Raja Ampat, telah melanggar sejumlah ketentuan hukum. Di antaranya, UU No. 27 Tahun 2007 jo. UU No. 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, yang secara tegas melarang kegiatan eksploitasi di pulau kecil berpenduduk dengan luas di bawah 2.000 km².

Selain itu, pihaknya menganggap, penambangan ini juga melanggar UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, serta Pasal 33 Ayat (3) UUD 1945, yang menyatakan bahwa kekayaan alam harus digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Baca Juga :  Ach. Aqil Nur Wahid, Master Ai asal Sumenep Ciptakan Inovasi Radar Laut Lewat Whatsapp

“Faktanya, rakyat adat Raja Ampat kehilangan ruang hidup mereka, laut rusak, hutan dihancurkan, dan hanya segelintir pemilik modal yang menikmati hasilnya. Di mana letak keadilan ekologis itu?” ujarnya.

Sebab itu, lanjut Fuad, ia mengecam keras Menteri ESDM RI dan Komisi VII DPR RI karena dinilai lalai dalam menjalankan pengawasan dan tanggung jawab terhadap keberlanjutan lingkungan.

Fuad menyayangkan BUMN seperti PT Antam dan MIND ID justru menjadi aktor utama dalam praktik perusakan tersebut, alih-alih menjadi pelopor pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga :  MH. Said Abdullah Dorong Evaluasi Pilkada: Efisiensi dan Kualitas Demokrasi Jadi Prioritas

Sebagai bentuk perlawanan, Fuad menyerukan empat tuntutan tegas:

  1. Mencabut izin operasi PT Gag Nikel di Raja Ampat.
  2. Meninjau seluruh izin tambang di wilayah pesisir dan pulau kecil.
  3. Menghentikan narasi transisi energi yang dijadikan dalih merusak lingkungan.
  4. Mengembalikan kedaulatan ruang hidup kepada masyarakat adat.
    “Kami, generasi muda, tidak akan diam melihat tanah air kami dijual kepada investor. Kami menyerukan perlawanan ekologis demi alam, adat, dan anak cucu kita,” tutupnya.

Penulis : A. Warits

Editor : Ghauzan

Berita Terkait

PKDI Sumenep ke IKN: Kepala Desa Menjemput Masa Depan Desa Mandiri melalui Benchmarking
Dukung PBNU, MH. Said Abdullah Minta Trans7 Bertanggung Jawab atas Tayangan Menyesatkan
Hj. Kasipah Dorong Raperda Fasilitasi Pesantren untuk Perkuat Peran Santri
Novita Hardini Bantu Operasi Gratis untuk Anak dan Perempuan Penderita Penyakit Bawaan
Tak Sekadar Seremoni, PDIP Surabaya Bangun Kapasitas Lewat Pelatihan Kader Lawan Kebakaran
Kota Bergerak, Desa Mengakar: Harmoni yang Bikin Bangsa Tangguh
Bupati Achmad Fauzi Bawa Misi ke kantor BPJPH RI, Harap Jadi Pilot Project Nasional
MH. Said Abdullah Dorong Evaluasi Pilkada: Efisiensi dan Kualitas Demokrasi Jadi Prioritas

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 13:39 WIB

PKDI Sumenep ke IKN: Kepala Desa Menjemput Masa Depan Desa Mandiri melalui Benchmarking

Kamis, 16 Oktober 2025 - 10:24 WIB

Dukung PBNU, MH. Said Abdullah Minta Trans7 Bertanggung Jawab atas Tayangan Menyesatkan

Rabu, 15 Oktober 2025 - 15:09 WIB

Hj. Kasipah Dorong Raperda Fasilitasi Pesantren untuk Perkuat Peran Santri

Selasa, 14 Oktober 2025 - 17:45 WIB

Novita Hardini Bantu Operasi Gratis untuk Anak dan Perempuan Penderita Penyakit Bawaan

Senin, 13 Oktober 2025 - 20:35 WIB

Tak Sekadar Seremoni, PDIP Surabaya Bangun Kapasitas Lewat Pelatihan Kader Lawan Kebakaran

Berita Terbaru