Dari Jalan ke Majelis: GMCS Hadirkan Geng Motor Bernuansa Islami

Rabu, 4 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Khidmat : Kiai Abdul Muhshi Mas'ud (kanan, peci putih) saat shalawat bareng dengan anggota GMCS (foto: Ach. Yondi for Indeks Jatim)

Khidmat : Kiai Abdul Muhshi Mas'ud (kanan, peci putih) saat shalawat bareng dengan anggota GMCS (foto: Ach. Yondi for Indeks Jatim)

SUMENEP, Indeks JatimSuasana khusyuk dan damai terasa di markas Geng Motor Cinta Shalawat (GMCS), Rabu malam (4/6/2025). Diiringi lantunan Shalawat Barzanji dan doa tahlil, para pemuda anggota GMCS berkumpul bukan untuk balapan liar atau kebut-kebutan, melainkan untuk membumikan cinta kepada Nabi Muhammad ﷺ.

Kiai Abdul Muhshi Mas’ud, pembina sekaligus penasehat GMCS, hadir langsung dalam kegiatan tersebut. Menurut beliau, GMCS hadir sebagai bentuk gerakan spiritual dan sosial untuk membangun semangat religiusitas di kalangan pemuda, khususnya para pecinta motor.

“Kami ingin menghadirkan geng motor yang berbeda. Bukan geng yang meresahkan, tapi justru menyejukkan. GMCS hadir membawa shalawat ke jalanan, bukan kegaduhan,” ujar Kiai Muhshi saat memberikan sambutan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin GMCS, yang selama ini dikenal aktif menggelar touring cinta damai, ziarah wali, baksos, kampanye cinta Rasul di media sosial, hingga santunan anak yatim. Semuanya dibingkai dengan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan.

Baca Juga :  MI Nurul Islam Tamidung Borong Juara di OPEC se-Madura

“Anak muda tetap bisa tampil keren tanpa harus melanggar hukum. Dengan shalawat, cinta damai, dan aksi nyata, mereka bisa jadi penggerak perubahan,” lanjut Kiai yang juga pengasuh Pondok Pesantren Parama’an itu.

Tak hanya fokus pada kegiatan keagamaan, GMCS juga tengah mengurus legalitas organisasi ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Langkah ini dianggap penting sebagai bentuk keseriusan mereka dalam membangun komunitas yang tertib, sah secara hukum, dan siap berkolaborasi secara resmi dengan berbagai pihak.

“Legalitas ini penting agar kami punya posisi yang jelas, bisa ikut program-program formal, dan menunjukkan bahwa anak muda bisa terorganisir dan bermanfaat,” tambahnya.

Saat ini, GMCS sudah memiliki sekitar 150 anggota aktif yang tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten Sumenep. Bahkan, perkembangan komunitas ini mulai merambah ke Kabupaten Sampang dan sekitarnya.

Baca Juga :  Nasy-Mut Candi Tunjukkan Kiprah Sosial Lewat Layanan Gratis untuk Warga

“Banyak pemuda sebenarnya rindu dengan jalan kebaikan. Tinggal bagaimana kita sajikan itu dengan cara yang inspiratif dan relevan dengan dunia mereka,” tutur Kiai Muhshi.

GMCS juga menjalin kolaborasi dengan sejumlah tokoh agama, pesantren, serta komunitas lokal lainnya. Tujuannya agar kegiatan mereka bisa menjangkau lebih banyak kalangan dan membangun budaya cinta damai di kalangan anak muda.

Ikon Baru Anak Muda Madura

Dalam pandangan Kiai Muhshi, GMCS bisa menjadi ikon geng motor religius, yang kelak menginspirasi munculnya gerakan-gerakan serupa di berbagai daerah di Indonesia.

“Semoga GMCS bisa jadi pemicu lahirnya komunitas anak muda yang beradab, religius, dan membawa manfaat untuk umat dan bangsa,” pungkasnya.

Baca Juga :  Mahasiswi KKN Universitas Annuqayah Latih Ibu-Ibu PKK Tamidung Olah Pisang Jadi Kripik Crispy Lumer

Sementara itu, salah satu anggota GMCS, Masyoyon, mengaku bangga bisa menjadi bagian dari komunitas ini.

“ini bukan komunitas yang cuma kumpul, nongkrong, dan bahkan bikin ribut. Ini soal  cinta kepada baginda (Red. Rasulullah). Sekarang saya tetap bisa touring, tapi sambil shalawatan dan bawa misi sosial. Rasanya sangat berbeda” ucapnya.

Dengan semangat cinta Rasul dan kegiatan yang positif, GMCS menunjukkan bahwa anak muda bisa diwarnai dengan hal-hal baik. Dan dari jalan-jalan kecil di Sumenep inilah, harapan besar itu mulai tumbuh.

Di akhir acara, ratusan anggota GMCS tampak larut dalam irama shalawat. Tidak ada suara mesin, yang terdengar hanya suara cinta kepada Rasulullah. Jalanan mungkin tetap gelap malam itu, tapi dari markas GMCS, cahaya harapan untuk masa depan anak muda Sumenep terus menyala.

Penulis : A. Warits

Editor : Ghauzan

Berita Terkait

Tawadhu’ Santri, Jalan Sunyi Menuju Keberkahan Ilmu
BKPSDM Sumenep Siap Perjuangkan Usulan Disdik
KKN Universitas Annuqayah Resmi Ditutup di Pantai Lombang, Penuh Haru dan Semangat Kebersamaan
Harmoni Mahasiswa KKN Annuqayah & Warga Tamidung: Asa Membangun, Kasih Tak Pernah Pudar
Mahasiswi KKN Universitas Annuqayah Latih Ibu-Ibu PKK Tamidung Olah Pisang Jadi Kripik Crispy Lumer
Kepala Bappeda Sumenep Dianugerahi Gelar Insinyur Teknik Tingkat ASEAN
Momentum 17 Agustus: Refleksi, Patriotisme, dan Panggilan Jiwa
Berbagi Harapan: Kolaborasi KKN UIN Madura dan Bani Insan Peduli Bantu Warga Madulang

Berita Terkait

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 13:32 WIB

Tawadhu’ Santri, Jalan Sunyi Menuju Keberkahan Ilmu

Selasa, 23 September 2025 - 13:54 WIB

BKPSDM Sumenep Siap Perjuangkan Usulan Disdik

Sabtu, 20 September 2025 - 17:02 WIB

KKN Universitas Annuqayah Resmi Ditutup di Pantai Lombang, Penuh Haru dan Semangat Kebersamaan

Jumat, 19 September 2025 - 13:58 WIB

Harmoni Mahasiswa KKN Annuqayah & Warga Tamidung: Asa Membangun, Kasih Tak Pernah Pudar

Rabu, 3 September 2025 - 16:06 WIB

Mahasiswi KKN Universitas Annuqayah Latih Ibu-Ibu PKK Tamidung Olah Pisang Jadi Kripik Crispy Lumer

Berita Terbaru

Abd. Basith, S.Sy.,MH

Artikel

Tawadhu’ Santri, Jalan Sunyi Menuju Keberkahan Ilmu

Sabtu, 18 Okt 2025 - 13:32 WIB