SUMENEP, Indeks Jatim – Suasana haru dan khidmat terasa di halaman Madrasah Nurul Islam Tamidung, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep, Jumat malam (27/06/2025).
Sebanyak 15 santri pilihan dari jenjang MI, MTs hingga MA dikukuhkan sebagai hafidz dan hafidzah. Mereka berhasil menyelesaikan hafalan Al-Qur’an mulai dari 1 juz, 3 juz, hingga 4 juz.
Acara dimulai dengan penampilan anak-anak RA yang mencuri perhatian. Setelah itu, prosesi pengukuhan pun berlangsung khidmat untuk semua jenjang pendidikan dan ditutup dengan wisuda tahfidz.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Momen paling menyentuh terjadi saat para hafidz dan hafidzah membacakan syair dan puisi harapan di atas pentas. Banyak orang tua terlihat menunduk, menahan haru menyaksikan anaknya berdiri penuh percaya diri di panggung kehormatan.
Para santri diuji secara langsung oleh empat tim penguji. Mereka diminta menebak ayat hingga melanjutkan potongan ayat Al-Qur’an secara acak.
Tim penguji terdiri dari para alumni pondok pesantren ternama, seperti Ustadzah Ny. Isyti Rozanah, S.Ag, (Alumni PP. Nurul Jadid Paiton) dan Rumah Tahfidz Malang, Ny. Nadziratul Jamilah, S.Ag (Alumni PP. Nurul Jadid Paiton), Ny. Lilik Qurrata A’yun, S.Sos. (Alumni PP. Nurul Jadid Paiton) dan Uwinniyah, S.Pd (Alumni PP. Al-Karimiyyah Sumenep).
Salah satu penguji, Ny. Roza disapa akrab, mengaku bangga dengan capaian para santri, meskipun belum semuanya menyelesaikan hafalan 30 juz.
“Belum 30 juz, tapi prosesnya luar biasa. Mereka semangat dan pantang menyerah,” ujarnya.
Ia berpesan agar para santri terus konsisten dalam proses hafalan. “Jangan berhenti berproses. Jangan hanya fokus pada hasil. Terus wujudkan cita-cita kalian sebagai penghafal dan penjaga kalamullah,” pesannya penuh semangat.
Sementara itu, KH. Abdillah Qabul, pengasuh PP. Nurul Islam, mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian madrasah dalam bidang Tahfidzul Qur’an.
“Alhamdulillah, Nurul Islam Tamidung makin berkembang. Capaian hafalan santri pun terus meningkat,” ujarnya.
Kiai Abdillah juga mengajak seluruh pihak, mulai dari guru, alumni hingga masyarakat, untuk ikut mendukung program tahfidz. Termasuk rencana pembangunan asrama khusus tahfidz.
“Mari jaga kekompakan. Kita bangun Nurul Islam bersama-sama,” tutup Kiai Abdillah
Penulis : A. Warits
Editor : Ghauzan