TRENGGALEK, Indeks Jatim – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, kembali menunjukkan taringnya dalam urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Perempuan yang dikenal vokal itu menegaskan komitmennya untuk terus memerangi praktik perkawinan anak di wilayahnya. Penegasan itu disampaikan usai Pokja TP I PKK Trenggalek menerima penghargaan prestisius: Inovasi Kader PKK Berprestasi Tahun 2025 dari Pemprov Jawa Timur, lewat program andalan Cepak (Cegah Perkawinan Anak).
Dilansir dari instagram pdiperjuanganjatim, Selasa (27/5/2025). Tren angka perkawinan anak di Trenggalek menunjukkan penurunan drastis. Data dari tahun ke tahun mencatat capaian luar biasa: 7,6% (2021), turun ke 3,4% (2022), lalu 1,66% (2023), dan anjlok ke 0,93% di tahun 2024.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini bukan kerja instan. Semua berkat kerja bareng, kolaborasi lintas sektor, dan tekad yang sama,” ujar Novita tegas.
Istri Bupati Trenggalek itu menegaskan, perkawinan anak bukan sekadar soal usia. Ada banyak dampak sosial yang mengintai—mulai dari risiko kekerasan dalam rumah tangga hingga jeratan kemiskinan yang diwariskan turun-temurun.
“Kami ingin anak-anak Trenggalek tumbuh jadi generasi emas, bukan generasi korban,” katanya lantang.
Bagi Novita, perjuangan ini belum selesai. Ia ingin memastikan bahwa setiap anak di Trenggalek punya ruang aman untuk tumbuh, bermimpi, dan sukses tanpa harus terburu-buru mengakhiri masa kanak-kanaknya dengan pernikahan.*
Penulis : M. Ramli