TRENGGALEK, Indeks Jatim – Kepedulian terhadap kesehatan anak dan perempuan kembali ditunjukkan oleh Anggota DPR RI Dapil VII Jawa Timur sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini. Pada Senin (13/10/2025), ia menyerahkan bantuan operasi gratis bagi empat anak penderita penyakit bawaan lahir serta sejumlah perempuan yang mengidap kanker.
Program bantuan tersebut merupakan hasil kerja sama antara TP PKK Kabupaten Trenggalek, RS Kemenkes Surabaya, dan TP PKK Kota Surabaya. Melalui kolaborasi ini, para penerima manfaat memperoleh fasilitas operasi tanpa biaya, termasuk dukungan biaya transportasi, kebutuhan hidup selama masa perawatan, serta bantuan obat dan vitamin dari pihak rumah sakit.
“Alhamdulillah, ini bentuk kerja sama yang baik antara RS Kemenkes Surabaya dan PKK Kota Surabaya. Tujuannya agar anak-anak yang sedang berjuang melawan penyakit bisa memperoleh layanan kesehatan yang layak” ujar Novita Hardini usai melepas keberangkatan para pasien ke Surabaya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bantuan medis tersebut diberikan kepada anak-anak dengan kondisi hidrosefalus, jantung bocor, serta kelainan fisik dan organ tubuh bawaan lainnya. Selain itu, program juga mencakup operasi gratis bagi perempuan penderita kanker, yang dijadwalkan berlangsung hingga November 2025.
Salah satu penerima manfaat, Yunita, warga Desa Margomulyo, Kecamatan Watulimo, mengaku bersyukur atas bantuan tersebut. Anak laki-lakinya yang berusia delapan bulan, Mohamad Alby Afkarizky, menderita jantung bocor sejak lahir.
“Alhamdulillah, kami terbantu sekali. Semoga anak saya bisa sembuh dan tumbuh sehat” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Novita juga mengunjungi Ananda Rifqi, balita berusia 1,5 tahun asal Desa Ngepeh, Kecamatan Tugu, yang menderita hidrosefalus berat. Didampingi Direktur RSUD dr. Soedomo Trenggalek dan Pokja IV PKK, ia memastikan penanganan medis bagi Rifqi berjalan dengan baik.
“Saya berupaya memberikan pendampingan terbaik untuk Ananda Rifqi. Selain itu, saya meminta PKK dan RSUD melakukan mitigasi agar kasus serupa dapat dicegah” kata Novita.
Sebagai langkah pencegahan, Novita menekankan pentingnya edukasi bagi ibu hamil, khususnya terkait pemenuhan gizi dan pemeriksaan kehamilan rutin.
“Kami berharap Pokja III dan IV PKK lebih giat menyosialisasikan pentingnya konsumsi garam beryodium dan asam folat sejak trimester awal kehamilan” tambahnya.
Direktur RSUD dr. Soedomo Trenggalek, dr. Rofiq Hindiono, menjelaskan bahwa hidrosefalus merupakan gangguan pada aliran cairan otak yang menyebabkan pembesaran kepala dan gangguan fungsi tubuh.
“Penanganannya berbeda tergantung kondisi anatomi otak. Jika masih memungkinkan, akan dibuat saluran baru untuk mengalirkan cairan” jelasnya.
Ibu Rifqi, Wahyuni, mengatakan anaknya telah didiagnosis hidrosefalus sejak lahir.
“Katanya ini bukan hidrosefalus biasa, tapi hidrosefali. Ada cairan, tapi otaknya tidak berkembang,” tuturnya. Ia pun berharap bantuan dari Novita dan pihak rumah sakit menjadi jalan kesembuhan bagi putranya.
Menutup kegiatan, Novita berharap seluruh anak yang menjalani operasi segera pulih dan dapat tumbuh dengan sehat.
“Semoga ada keajaiban bagi mereka. Saya percaya langkah kecil ini bisa menjadi awal gerakan besar untuk menekan angka penyakit bawaan lahir di Trenggalek” pungkasnya.