SUMENEP, Indeks Jatim – Laut biru dan semilir angin Pantai Lombang, Kecamatan Batang-Batang, menjadi saksi berakhirnya perjalanan pengabdian mahasiswi Universitas Annuqayah (UA) Posko II Desa Tamidung. Sabtu (20/09/2025), kegiatan penutupan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini berlangsung penuh khidmat sekaligus meriah, mengukir kenangan manis bagi mahasiswa, warga desa dan Pemerintah Desa Tamidung yang telah bersama-sama menjalin kebersamaan sejak 25 Agustus lalu.
Acara dimulai dengan sambutan Kepala Desa Tamidung, Abd. Basith, S.Sy., M.H., sosok kades muda penuh energi dan inspiratif. Dalam sambutannya, Basith menyampaikan rasa terima kasih mendalam atas kontribusi mahasiswi KKN UA yang telah turun langsung membaur dengan warga desa, menyalurkan ilmu, tenaga, dan kreativitas mereka demi kemajuan Desa Tamidung.
“Sejak hari pertama kalian datang, Desa Tamidung bukan hanya menerima mahasiswa KKN, tapi juga menerima keluarga baru. Ingat, perjuangan kalian belum selesai. Dunia di luar sana masih menanti sentuhan tangan-tangan muda penuh semangat. Boleh raga kita berpisah, tapi hati kita tetap satu” ungkap Basith dengan penuh haru.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tidak hanya pemerintah desa, apresiasi juga datang dari pihak kampus. Kiai Ahmad Faris, M.Pd.I., dosen pembimbing KKN UA, turut memberikan sambutan sarat makna. Ia menekankan bahwa program utama mahasiswa di Desa Tamidung berfokus pada pelestarian lingkungan dan penguatan kebersamaan antar-elemen masyarakat. Menurutnya, kedua hal ini menjadi fondasi penting untuk terciptanya suasana desa yang harmonis dan berkelanjutan.
“Penutupan ini bukan sekadar acara formal, tapi sebuah momentum yang sangat spesial. Terima kasih kepada pemerintah Desa Tamidung yang telah membuka pintu selebar-lebarnya untuk anak-anak kami. Harapan kami, hubungan baik ini terus terjalin, bahkan setelah KKN usai” ujar Kiai Faris.
Beliau juga berpesan kepada mahasiswi agar selalu menjaga etika ketika kembali ke lingkungan kampus, membawa pengalaman berharga dari desa untuk menjadi bekal di masa depan.
Momen penutupan kian terasa hangat ketika digelar prosesi penyerahan cinderamata. Kiai Faris menyerahkan kenang-kenangan kepada Kepala Desa Tamidung, sementara para mahasiswi UA memberikan cinderamata khusus kepada Ketua TP-PKK Desa Tamidung, Trindani. Sebagai penutup, pelepasan balon ke langit biru dilakukan bersama-sama, melambangkan doa, harapan, dan semangat yang tak pernah putus meski masa KKN telah usai.
Kegiatan penutupan ini bukan hanya menandai akhir program pengabdian, melainkan juga awal dari jalinan silaturahmi yang lebih panjang antara Universitas Annuqayah dan Desa Tamidung.
Gelombang Pantai Lombang seakan menjadi saksi, bahwa kebersamaan singkat ini akan terus bergaung dalam ingatan, meninggalkan pesan bahwa pengabdian sejati tidak berhenti di satu tempat, melainkan berlanjut di mana pun kaki melangkah.
Penulis : A. Warits
Editor : Ghauzan