Momentum 17 Agustus: Refleksi, Patriotisme, dan Panggilan Jiwa

Minggu, 17 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Abd. Basith, S.Sy.,MH Kepala Desa Tamidung Kecamatan Batang-Batang Kabupaten Sumenep (Foto : Istimewa - Indeks Jatim)

Abd. Basith, S.Sy.,MH Kepala Desa Tamidung Kecamatan Batang-Batang Kabupaten Sumenep (Foto : Istimewa - Indeks Jatim)

ARTIKEL, Indeks Jatim – Setiap tanggal 17 Agustus, bangsa Indonesia memperingati hari bersejarah yang menjadi tonggak lahirnya sebuah negara merdeka. Pada hari itu, naskah proklamasi dibacakan oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia, menandai berakhirnya masa penjajahan dan lahirnya sebuah bangsa yang berdaulat.

Momentum ini bukan sekadar sebuah peringatan tahunan, melainkan momen sakral yang senantiasa harus kita hayati bersama.

Perayaan Bukan Sekadar Seremonial

Sering kali, peringatan Hari Kemerdekaan hanya dimaknai sebatas seremonial, upacara bendera, lomba-lomba, atau berbagai hiburan rakyat. Tentu hal-hal tersebut tidak salah, bahkan dapat memperkuat rasa kebersamaan. Namun, akan menjadi keliru apabila perayaan itu kehilangan makna hakiki dari kemerdekaan itu sendiri.

Perayaan 17 Agustus seharusnya dimaknai lebih dalam sebagai ajang untuk menumbuhkan kesadaran kolektif, bahwa kemerdekaan bukanlah sesuatu yang datang secara tiba-tiba atau diberikan begitu saja. Ia merupakan buah dari perjuangan panjang, pengorbanan jiwa dan raga, serta tetesan darah para pahlawan bangsa.

Menumbuhkan Semangat Patriotisme dan Nasionalisme

Kemerdekaan yang kita nikmati hari ini harus dijaga dengan semangat patriotisme dan nasionalisme. Patriotisme adalah cinta tanah air yang diwujudkan dalam sikap dan tindakan membela bangsa dari segala ancaman, baik dari luar maupun dari dalam negeri. Sementara itu, nasionalisme adalah kesadaran untuk menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan.

Baca Juga :  Tawadhu’ Santri, Jalan Sunyi Menuju Keberkahan Ilmu

Kedua hal ini harus ditanamkan sejak dini, khususnya kepada generasi muda yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa. Tanpa adanya semangat patriotisme dan nasionalisme, bangsa akan mudah terpecah belah, rapuh menghadapi tantangan global, dan kehilangan arah dalam pembangunan.

Refleksi Perjuangan Kemerdekaan

Kemerdekaan Indonesia bukanlah hasil negosiasi di meja kerja semata, melainkan perjuangan nyata yang mengorbankan segalanya. Para pahlawan bangsa rela kehilangan harta, keluarga, bahkan nyawa demi memperjuangkan tegaknya kedaulatan Indonesia.

Oleh karena itu, sebagai generasi penerus, sudah sepatutnya kita meneladani semangat juang tersebut dengan cara menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga pedoman hidup yang mampu menjaga persatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Juga :  Dibuka dengan Istighatsah, Himmana 2025 Nasy-Mut Candi Dimulai dengan Penuh Khidmat

Penutup

Momentum 17 Agustus seharusnya menjadi ajang refleksi bagi seluruh rakyat Indonesia, bahwa kemerdekaan adalah amanah besar yang harus dipelihara dan diwariskan dengan penuh tanggung jawab. Generasi muda, sebagai pewaris perjuangan bangsa, hendaknya tidak melupakan sejarah, melainkan menjadikannya sebagai motivasi untuk terus berkarya, membangun negeri, dan menjaga keutuhan NKRI.

Dengan semangat kebersamaan, persatuan, dan pengamalan nilai-nilai Pancasila, kita semua dapat mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana dicita-citakan para pendiri negara: Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Penulis : Abd. Basith

Editor : A. Warits

Berita Terkait

Dari Ruang Redaksi untuk Pendidik, PWRI Sumenep berbagi di Hari Guru Nasional 2025
Menunaikan Bakti Suci, Mulyadi Memaknai Hari Guru dengan Ziarah Batin ke Hadapan Guru
Mahasiswa FISIP Unija Bawa Misi Lestarikan Budaya di Era Global Lewat seminar Inspiratif
HSN 2025, PWRI Sumenep Santuni Paket Sarung kepada Puluhan Santri Tahfidz 
Tawadhu’ Santri, Jalan Sunyi Menuju Keberkahan Ilmu
BKPSDM Sumenep Siap Perjuangkan Usulan Disdik
KKN Universitas Annuqayah Resmi Ditutup di Pantai Lombang, Penuh Haru dan Semangat Kebersamaan
Harmoni Mahasiswa KKN Annuqayah & Warga Tamidung: Asa Membangun, Kasih Tak Pernah Pudar

Berita Terkait

Selasa, 25 November 2025 - 17:36 WIB

Dari Ruang Redaksi untuk Pendidik, PWRI Sumenep berbagi di Hari Guru Nasional 2025

Selasa, 25 November 2025 - 17:03 WIB

Menunaikan Bakti Suci, Mulyadi Memaknai Hari Guru dengan Ziarah Batin ke Hadapan Guru

Kamis, 30 Oktober 2025 - 20:59 WIB

Mahasiswa FISIP Unija Bawa Misi Lestarikan Budaya di Era Global Lewat seminar Inspiratif

Rabu, 22 Oktober 2025 - 17:54 WIB

HSN 2025, PWRI Sumenep Santuni Paket Sarung kepada Puluhan Santri Tahfidz 

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 13:32 WIB

Tawadhu’ Santri, Jalan Sunyi Menuju Keberkahan Ilmu

Berita Terbaru